Rabu, 24 Juni 2015

PERKEMBANGAN PETERNAKAN

PERKEMBANGAN PETERNAKAN

 Pembangunan peternakan merupakan bagian pembangunan nasional yang sangat penting, karena salah satu tujuan pembangunan peternakan adalah peningkatan kualitas sumberdaya manusia yang unggul. Selain itu, tujuan pembangunan peternakan adalah meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan peternak, pelesatarian lingkungan hidup serta peningkatan devisa negara.
Kondisi peternakan di Indonesia telah mengalami pasang surut. Sejak terjadinya krisis ekonomi dan moneter tahun 1997, telah membawa dampak terpuruknya perekonomian nasional, yang diikuti penurunan beberapa usaha peternakan. Namun, dampak krisis secara bertahap telah pulih kembali dan mulai tahun 1998-1999 pembangunan peternakan telah menunjukkan peningkatan. Kontribusi peternakan terhadap PDB pertanian terus meningkat sebesar 6,35% pada tahun 1999. Bahkan tahun 2002 meningkat mencapai 9,4% tertinggi diantara sub sektor pertanian.

Peran strategis peternakan juga berkaitan dengan penanggulangan kemiskinan. Pemerintah telah menetapkan tiga sasaran utama program penanggulangan kemiskinan, yakni; menurunnya persentase penduduk yang berada di bawah garis kemiskinan menjadi 8,2 persen pada tahun 2009, terpenuhinya kecukupan pangan yang bermutu dan terjangkau, dan terpenuhinya pelayanan kesehatan yang bermutu.
Namun pembangunan peternakan tidak terlepas dari berbagai masalah dan tantangan. Globalisasi ekonomi merupakan salah satu ancaman dan sekaligus peluang bagi sektor peternakan. Menjadi ancaman jika Indonesia tetap menjadi importir input dan teknologi peternakan untuk menggerakkan proses produksi dalam negeri dan untuk memenuhi kebutuhan yang tidak dapat dipenuhi dalam negeri. Ketergantungan pada impor jika tidak ditunjang oleh usaha-usaha kemandirian yang produktif, akan mendorong ketergantungan semakin sulit dipecahkan. Indonesia mempunyai peluang untuk mengisi pangsa pasar dunia karena Indonesia dianggap sebagai negara produsen yang aman karena produk ternak yang masih murni dan bebas dari penyakit mulut dan kuku. Berdasarkan Statistik Peternakan 2005 ekspor Indonesia mengalami pertumbuhan sebesar 17% per tahun.2 Dunia Islam juga mengharapkan Indonesia sebagai eksportir ternak yang sesuai dengan hukum Islam.
Dalam sisi dalam negeri yang menjadi penghambat tumbuhnya sektor peternakan, antara lain:
1. Struktur industri peternakan sebagian besar tetap bertahan dalam bentuk usaha rakyat. Yang dicirikan oleh tingkat pendidikan peternak rendah, pendapatan rendah, penerapan manajemen dan teknologi konvesional, lokasi ternak menyebar luas, ukuran usaha relatif kecil, serta pengadaan input utama yakni HMT (Hijauan Makanan Ternak) yang masih tergantung pada musim, ketersediaan tenaga keluarga, serta penguasaan lahan HMT yang terbatas.
2. Ketersedian bibit bermutu. Penelitian tentang pembibitan telah banyak dilakukan namun belum tersosialisasikan dalam skala besar. Terjadi kegagalan komunikasi baik Badan Litbang maupun Perguruan Tinggi. Selain itu, peternak tidak mempunyai insentif dalam mengadopsi teknologi baru yang disertai peningkatan biaya.
3. Masalah agroindustri peternakan yang belum mampu menggerakkan sektor peternakan. Misalnya, industri pengolahan susu, sebgaian besar menggunakan input dari negara asal. Industri perhotelan membutuhkan daging dari impor.
4. Derasnya impor illegal produk-produk peternakan
5. Bencana penyakit (mewabahnya virus flu burung dan antraks)
6. Ketergantungan yang tinggi terhadap bahan baku pakan
Peluang sektor pertanian di masa yang akan datang sangat besar karena permintaan hasil ternak yang terus bertambah akibat pertambahan jumlah penduduk. Berikut ini data konsumsi ternak nasional tahun 2002-2005:3 (kg/kapita/tahun)
No
Uraian
2002
2003
2004
2005
1
Daging
5.75
5.96
6.17
7.11
2
Telur
4.04
4.11
4.38
4.71
3
Susu
7.05
6.69
6.78
6.80
Berdasarkan data di atas menunjukkan bahwa permintaan akan konsumsi ternak terus meningkat. Konsumsi daging meningkat dari 5,75 kg/kapita/tahun pada tahun 2002 menjadi 7,11 kg/kapita/tahun pada tahun 2005.
FAO sejak tahun 1999 juga sudah memprediksi akan terjadinya perubahan signifikan pada sektor peternakan dunia. Ketika konsumsi daging dunia meningkat 2,9%, maka di negara-negara berkembang sudah melaju sampai 5,4%, bahkan di Asia Tenggara mencapai 5,6%. Sementara di negara-negara maju hanya meningkat 1%. Sampai tahun 2020 diperkirakan pertumbuhan konsumsi daging negara-negara berkembang rata-rata 2,8% per tahun, sementara di negara-negara maju hanya 0,6% per tahun2.
Dengan segala keterbatasan peternak, perlu dikembangkan sebuah sistem peternakan yang berwawasan ekologis, ekonomis, dan berkesinambungan. Yaitu dengan mengembangkan peternakan industri dan peternakan rakyat yang dapat mewujudkan ketahanan pangan dan mengantaskan kemiskinan. 
Sumber :http://wongbagoes.blogspot.com/2007/06/masa-depan-peternakan-indonesia

Usaha peternakan bertujuan untuk memenuhi kebutuhan akan bahan pangan protein hewani. Hasil tenak di Indonesia dimanfaatkan untuk kebutuhan dalam negeri, karena hasil ternak tersebut belum mencukupi bagi konsumsi seluruh penduduk secara merata. Oleh sebab itu pemerintah terus berusaha memperbesar produksi peternakan dengan memberikan bimbingan dan penyuluhan, meningkatkan jumlah tenaga medis ternak, menyediakan bibit unggul, memberantas penyakit ternak, dan memperluas daerah peternakan.

Usaha peternakan sangat berhubungan dengan :

a. Lingkungan alam, yang meliputi: iklim, tempat, tersedianya bahan makanan ternak dan sumber air.

b. Sosial budaya, di negara kita agama dan adat istiadat penduduk bermacam-macam. Agama dan adat-istiadat itu mempengaruhi usaha peternakan. Misalnya dikalangan masyarakat beragama Islam, ternak yang diusahakan adalah kerbau, sapi, kuda, ayam, dan sebagainya. Babi haram bagi agama Islam, oleh karena itu kita tidak menemukan peternakan babi di wilayah yang sebagian besarpenduduknya beragama Islam.

c. Ekonomi, penduduk Indonesia memelihara ternak untuk mengambil manfaat dari daging, tenaga, kotoran, dan susu sebagai tambahannya.


Ada beberapa jenis peternakan di Indonesia

Peternakan di Indonesia dapat dibedakan atas :
a. Ternak besar, yaitu sapi, kerbau, kuda.
b. Ternak sedang, kambing, domba, babi
c. Ternak unggas, yaitu ayam, itik, burung.

Dilihat dari jenisnya, pengembangan ternak dapat dikelompokan menjadi ternak hewan besar, ternak hewan kecil, dan ternak unggas.

a. Jenis-jenis hewan besar adalah sebagai berikut :
1) Sapi, manfaat yang diambil dari ternak ini adalah tenaga, daging, dan susunya. Peternakan sapi/lembu banyak diusahakan di Jawa, Madura, dan Nusa Tenggara.
2) Kerbau, ternak ini dapat dimanfaatkan tenaga dan daginnya. Ternak ini tersebar di seluruh Indonesia, misalnya di Jawa, Sumatera Barat, Aceh, Kalimantan, Sulawesi Selatan, dan Flores.
3) Kuda, manfaat yang dapat diambil adalah tenaganya. Jenis-jenis kuda yang terkenal di tanah air kita, yaitu kuda Batak, terdapat di Tapanuli, kuda Makasar, banyak terdapat di Sulawesi, kuda Sandel dan kuda Bima, bandyak terdapat di Nusa Tenggara (Sumba, Sumbawa, Sawu, Roti, dan Timor).

b. Jenis-jenis hwan sedang atau kecil adalah sebagai berikut :
1) Kambing dan biri-biri, dari ternak ini dapat diambil manfaatnya yaitu daging, susu, dan bulunya (untuk bahan wol). Kambing dan biri-biri di Indonesia merupakan ternak keluarga. Oleh karena itu hanya diambil dagingnya saja atau sebagai ternak simpanan yang sewaktu-waktu dapat dijual. Ternak ini banyak dijumpai di daerah pedesaan Jawa.
2) Kelinci, ternak ini terutama diambil dangingnya. Pada umumnya merupakan ternak keluarga. Ternak kelinci sering pula diambil kulitnya untuk membuat topi dan berbagai kerajinan lainnya.
3) Ternak unggas yang meliputi :
(a) Ayam
(b) Itik atau bebek
(c) Burung Puyuh

Hampir setiap keluarga di pedesaan Indonesia memelihara ayam dan itik atau bebek, karena betermsk ayam dan itik tidak memerlukan syarat pemeliharan khusus. Manfaat yang diambil dari ternak unggas adalah daging dan telurnya. Selain itu sering juga diambil bulunya untuk  pembuatan kemucing (sulak) yaitu alat pembersih meja dan sebagainya. Khususnya itik atau bebek dan angsa bulunya dapat digunakan untuk pembuatan suttlekock (bola bulu tangkis).
- See more at: http://visiuniversal.blogspot.com/2015/02/manfaat-usaha-peternakan-di-indonesia.html#sthash.kCDzuE65.dpuf
Usaha peternakan bertujuan untuk memenuhi kebutuhan akan bahan pangan protein hewani. Hasil tenak di Indonesia dimanfaatkan untuk kebutuhan dalam negeri, karena hasil ternak tersebut belum mencukupi bagi konsumsi seluruh penduduk secara merata. Oleh sebab itu pemerintah terus berusaha memperbesar produksi peternakan dengan memberikan bimbingan dan penyuluhan, meningkatkan jumlah tenaga medis ternak, menyediakan bibit unggul, memberantas penyakit ternak, dan memperluas daerah peternakan.

Usaha peternakan sangat berhubungan dengan :

a. Lingkungan alam, yang meliputi: iklim, tempat, tersedianya bahan makanan ternak dan sumber air.

b. Sosial budaya, di negara kita agama dan adat istiadat penduduk bermacam-macam. Agama dan adat-istiadat itu mempengaruhi usaha peternakan. Misalnya dikalangan masyarakat beragama Islam, ternak yang diusahakan adalah kerbau, sapi, kuda, ayam, dan sebagainya. Babi haram bagi agama Islam, oleh karena itu kita tidak menemukan peternakan babi di wilayah yang sebagian besarpenduduknya beragama Islam.

c. Ekonomi, penduduk Indonesia memelihara ternak untuk mengambil manfaat dari daging, tenaga, kotoran, dan susu sebagai tambahannya.


Ada beberapa jenis peternakan di Indonesia

Peternakan di Indonesia dapat dibedakan atas :
a. Ternak besar, yaitu sapi, kerbau, kuda.
b. Ternak sedang, kambing, domba, babi
c. Ternak unggas, yaitu ayam, itik, burung.

Dilihat dari jenisnya, pengembangan ternak dapat dikelompokan menjadi ternak hewan besar, ternak hewan kecil, dan ternak unggas.

a. Jenis-jenis hewan besar adalah sebagai berikut :
1) Sapi, manfaat yang diambil dari ternak ini adalah tenaga, daging, dan susunya. Peternakan sapi/lembu banyak diusahakan di Jawa, Madura, dan Nusa Tenggara.
2) Kerbau, ternak ini dapat dimanfaatkan tenaga dan daginnya. Ternak ini tersebar di seluruh Indonesia, misalnya di Jawa, Sumatera Barat, Aceh, Kalimantan, Sulawesi Selatan, dan Flores.
3) Kuda, manfaat yang dapat diambil adalah tenaganya. Jenis-jenis kuda yang terkenal di tanah air kita, yaitu kuda Batak, terdapat di Tapanuli, kuda Makasar, banyak terdapat di Sulawesi, kuda Sandel dan kuda Bima, bandyak terdapat di Nusa Tenggara (Sumba, Sumbawa, Sawu, Roti, dan Timor).

b. Jenis-jenis hwan sedang atau kecil adalah sebagai berikut :
1) Kambing dan biri-biri, dari ternak ini dapat diambil manfaatnya yaitu daging, susu, dan bulunya (untuk bahan wol). Kambing dan biri-biri di Indonesia merupakan ternak keluarga. Oleh karena itu hanya diambil dagingnya saja atau sebagai ternak simpanan yang sewaktu-waktu dapat dijual. Ternak ini banyak dijumpai di daerah pedesaan Jawa.
2) Kelinci, ternak ini terutama diambil dangingnya. Pada umumnya merupakan ternak keluarga. Ternak kelinci sering pula diambil kulitnya untuk membuat topi dan berbagai kerajinan lainnya.
3) Ternak unggas yang meliputi :
(a) Ayam
(b) Itik atau bebek
(c) Burung Puyuh

Hampir setiap keluarga di pedesaan Indonesia memelihara ayam dan itik atau bebek, karena betermsk ayam dan itik tidak memerlukan syarat pemeliharan khusus. Manfaat yang diambil dari ternak unggas adalah daging dan telurnya. Selain itu sering juga diambil bulunya untuk  pembuatan kemucing (sulak) yaitu alat pembersih meja dan sebagainya. Khususnya itik atau bebek dan angsa bulunya dapat digunakan untuk pembuatan suttlekock (bola bulu tangkis).
- See more at: http://visiuniversal.blogspot.com/2015/02/manfaat-usaha-peternakan-di-indonesia.html#sthash.kCDzuE65.dpuf
Usaha peternakan bertujuan untuk memenuhi kebutuhan akan bahan pangan protein hewani. Hasil tenak di Indonesia dimanfaatkan untuk kebutuhan dalam negeri, karena hasil ternak tersebut belum mencukupi bagi konsumsi seluruh penduduk secara merata. Oleh sebab itu pemerintah terus berusaha memperbesar produksi peternakan dengan memberikan bimbingan dan penyuluhan, meningkatkan jumlah tenaga medis ternak, menyediakan bibit unggul, memberantas penyakit ternak, dan memperluas daerah peternakan.

Usaha peternakan sangat berhubungan dengan :

a. Lingkungan alam, yang meliputi: iklim, tempat, tersedianya bahan makanan ternak dan sumber air.

b. Sosial budaya, di negara kita agama dan adat istiadat penduduk bermacam-macam. Agama dan adat-istiadat itu mempengaruhi usaha peternakan. Misalnya dikalangan masyarakat beragama Islam, ternak yang diusahakan adalah kerbau, sapi, kuda, ayam, dan sebagainya. Babi haram bagi agama Islam, oleh karena itu kita tidak menemukan peternakan babi di wilayah yang sebagian besarpenduduknya beragama Islam.

c. Ekonomi, penduduk Indonesia memelihara ternak untuk mengambil manfaat dari daging, tenaga, kotoran, dan susu sebagai tambahannya.


Ada beberapa jenis peternakan di Indonesia

Peternakan di Indonesia dapat dibedakan atas :
a. Ternak besar, yaitu sapi, kerbau, kuda.
b. Ternak sedang, kambing, domba, babi
c. Ternak unggas, yaitu ayam, itik, burung.

Dilihat dari jenisnya, pengembangan ternak dapat dikelompokan menjadi ternak hewan besar, ternak hewan kecil, dan ternak unggas.

a. Jenis-jenis hewan besar adalah sebagai berikut :
1) Sapi, manfaat yang diambil dari ternak ini adalah tenaga, daging, dan susunya. Peternakan sapi/lembu banyak diusahakan di Jawa, Madura, dan Nusa Tenggara.
2) Kerbau, ternak ini dapat dimanfaatkan tenaga dan daginnya. Ternak ini tersebar di seluruh Indonesia, misalnya di Jawa, Sumatera Barat, Aceh, Kalimantan, Sulawesi Selatan, dan Flores.
3) Kuda, manfaat yang dapat diambil adalah tenaganya. Jenis-jenis kuda yang terkenal di tanah air kita, yaitu kuda Batak, terdapat di Tapanuli, kuda Makasar, banyak terdapat di Sulawesi, kuda Sandel dan kuda Bima, bandyak terdapat di Nusa Tenggara (Sumba, Sumbawa, Sawu, Roti, dan Timor).

b. Jenis-jenis hwan sedang atau kecil adalah sebagai berikut :
1) Kambing dan biri-biri, dari ternak ini dapat diambil manfaatnya yaitu daging, susu, dan bulunya (untuk bahan wol). Kambing dan biri-biri di Indonesia merupakan ternak keluarga. Oleh karena itu hanya diambil dagingnya saja atau sebagai ternak simpanan yang sewaktu-waktu dapat dijual. Ternak ini banyak dijumpai di daerah pedesaan Jawa.
2) Kelinci, ternak ini terutama diambil dangingnya. Pada umumnya merupakan ternak keluarga. Ternak kelinci sering pula diambil kulitnya untuk membuat topi dan berbagai kerajinan lainnya.
3) Ternak unggas yang meliputi :
(a) Ayam
(b) Itik atau bebek
(c) Burung Puyuh

Hampir setiap keluarga di pedesaan Indonesia memelihara ayam dan itik atau bebek, karena betermsk ayam dan itik tidak memerlukan syarat pemeliharan khusus. Manfaat yang diambil dari ternak unggas adalah daging dan telurnya. Selain itu sering juga diambil bulunya untuk  pembuatan kemucing (sulak) yaitu alat pembersih meja dan sebagainya. Khususnya itik atau bebek dan angsa bulunya dapat digunakan untuk pembuatan suttlekock (bola bulu tangkis).
- See more at: http://visiuniversal.blogspot.com/2015/02/manfaat-usaha-peternakan-di-indonesia.html#sthash.kCDzuE65.dpuf
Usaha peternakan bertujuan untuk memenuhi kebutuhan akan bahan pangan protein hewani. Hasil tenak di Indonesia dimanfaatkan untuk kebutuhan dalam negeri, karena hasil ternak tersebut belum mencukupi bagi konsumsi seluruh penduduk secara merata. Oleh sebab itu pemerintah terus berusaha memperbesar produksi peternakan dengan memberikan bimbingan dan penyuluhan, meningkatkan jumlah tenaga medis ternak, menyediakan bibit unggul, memberantas penyakit ternak, dan memperluas daerah peternakan.

Usaha peternakan sangat berhubungan dengan :

a. Lingkungan alam, yang meliputi: iklim, tempat, tersedianya bahan makanan ternak dan sumber air.

b. Sosial budaya, di negara kita agama dan adat istiadat penduduk bermacam-macam. Agama dan adat-istiadat itu mempengaruhi usaha peternakan. Misalnya dikalangan masyarakat beragama Islam, ternak yang diusahakan adalah kerbau, sapi, kuda, ayam, dan sebagainya. Babi haram bagi agama Islam, oleh karena itu kita tidak menemukan peternakan babi di wilayah yang sebagian besarpenduduknya beragama Islam.

c. Ekonomi, penduduk Indonesia memelihara ternak untuk mengambil manfaat dari daging, tenaga, kotoran, dan susu sebagai tambahannya.


Ada beberapa jenis peternakan di Indonesia

Peternakan di Indonesia dapat dibedakan atas :
a. Ternak besar, yaitu sapi, kerbau, kuda.
b. Ternak sedang, kambing, domba, babi
c. Ternak unggas, yaitu ayam, itik, burung.

Dilihat dari jenisnya, pengembangan ternak dapat dikelompokan menjadi ternak hewan besar, ternak hewan kecil, dan ternak unggas.

a. Jenis-jenis hewan besar adalah sebagai berikut :
1) Sapi, manfaat yang diambil dari ternak ini adalah tenaga, daging, dan susunya. Peternakan sapi/lembu banyak diusahakan di Jawa, Madura, dan Nusa Tenggara.
2) Kerbau, ternak ini dapat dimanfaatkan tenaga dan daginnya. Ternak ini tersebar di seluruh Indonesia, misalnya di Jawa, Sumatera Barat, Aceh, Kalimantan, Sulawesi Selatan, dan Flores.
3) Kuda, manfaat yang dapat diambil adalah tenaganya. Jenis-jenis kuda yang terkenal di tanah air kita, yaitu kuda Batak, terdapat di Tapanuli, kuda Makasar, banyak terdapat di Sulawesi, kuda Sandel dan kuda Bima, bandyak terdapat di Nusa Tenggara (Sumba, Sumbawa, Sawu, Roti, dan Timor).

b. Jenis-jenis hwan sedang atau kecil adalah sebagai berikut :
1) Kambing dan biri-biri, dari ternak ini dapat diambil manfaatnya yaitu daging, susu, dan bulunya (untuk bahan wol). Kambing dan biri-biri di Indonesia merupakan ternak keluarga. Oleh karena itu hanya diambil dagingnya saja atau sebagai ternak simpanan yang sewaktu-waktu dapat dijual. Ternak ini banyak dijumpai di daerah pedesaan Jawa.
2) Kelinci, ternak ini terutama diambil dangingnya. Pada umumnya merupakan ternak keluarga. Ternak kelinci sering pula diambil kulitnya untuk membuat topi dan berbagai kerajinan lainnya.
3) Ternak unggas yang meliputi :
(a) Ayam
(b) Itik atau bebek
(c) Burung Puyuh

Hampir setiap keluarga di pedesaan Indonesia memelihara ayam dan itik atau bebek, karena betermsk ayam dan itik tidak memerlukan syarat pemeliharan khusus. Manfaat yang diambil dari ternak unggas adalah daging dan telurnya. Selain itu sering juga diambil bulunya untuk  pembuatan kemucing (sulak) yaitu alat pembersih meja dan sebagainya. Khususnya itik atau bebek dan angsa bulunya dapat digunakan untuk pembuatan suttlekock (bola bulu tangkis).
- See more at: http://visiuniversal.blogspot.com/2015/02/manfaat-usaha-peternakan-di-indonesia.html#sthash.kCDzuE65.dpuf
Usaha peternakan bertujuan untuk memenuhi kebutuhan akan bahan pangan protein hewani. Hasil tenak di Indonesia dimanfaatkan untuk kebutuhan dalam negeri, karena hasil ternak tersebut belum mencukupi bagi konsumsi seluruh penduduk secara merata. Oleh sebab itu pemerintah terus berusaha memperbesar produksi peternakan dengan memberikan bimbingan dan penyuluhan, meningkatkan jumlah tenaga medis ternak, menyediakan bibit unggul, memberantas penyakit ternak, dan memperluas daerah peternakan.

Usaha peternakan sangat berhubungan dengan :

a. Lingkungan alam, yang meliputi: iklim, tempat, tersedianya bahan makanan ternak dan sumber air.

b. Sosial budaya, di negara kita agama dan adat istiadat penduduk bermacam-macam. Agama dan adat-istiadat itu mempengaruhi usaha peternakan. Misalnya dikalangan masyarakat beragama Islam, ternak yang diusahakan adalah kerbau, sapi, kuda, ayam, dan sebagainya. Babi haram bagi agama Islam, oleh karena itu kita tidak menemukan peternakan babi di wilayah yang sebagian besarpenduduknya beragama Islam.

c. Ekonomi, penduduk Indonesia memelihara ternak untuk mengambil manfaat dari daging, tenaga, kotoran, dan susu sebagai tambahannya.


Ada beberapa jenis peternakan di Indonesia

Peternakan di Indonesia dapat dibedakan atas :
a. Ternak besar, yaitu sapi, kerbau, kuda.
b. Ternak sedang, kambing, domba, babi
c. Ternak unggas, yaitu ayam, itik, burung.

Dilihat dari jenisnya, pengembangan ternak dapat dikelompokan menjadi ternak hewan besar, ternak hewan kecil, dan ternak unggas.

a. Jenis-jenis hewan besar adalah sebagai berikut :
1) Sapi, manfaat yang diambil dari ternak ini adalah tenaga, daging, dan susunya. Peternakan sapi/lembu banyak diusahakan di Jawa, Madura, dan Nusa Tenggara.
2) Kerbau, ternak ini dapat dimanfaatkan tenaga dan daginnya. Ternak ini tersebar di seluruh Indonesia, misalnya di Jawa, Sumatera Barat, Aceh, Kalimantan, Sulawesi Selatan, dan Flores.
3) Kuda, manfaat yang dapat diambil adalah tenaganya. Jenis-jenis kuda yang terkenal di tanah air kita, yaitu kuda Batak, terdapat di Tapanuli, kuda Makasar, banyak terdapat di Sulawesi, kuda Sandel dan kuda Bima, bandyak terdapat di Nusa Tenggara (Sumba, Sumbawa, Sawu, Roti, dan Timor).

b. Jenis-jenis hwan sedang atau kecil adalah sebagai berikut :
1) Kambing dan biri-biri, dari ternak ini dapat diambil manfaatnya yaitu daging, susu, dan bulunya (untuk bahan wol). Kambing dan biri-biri di Indonesia merupakan ternak keluarga. Oleh karena itu hanya diambil dagingnya saja atau sebagai ternak simpanan yang sewaktu-waktu dapat dijual. Ternak ini banyak dijumpai di daerah pedesaan Jawa.
2) Kelinci, ternak ini terutama diambil dangingnya. Pada umumnya merupakan ternak keluarga. Ternak kelinci sering pula diambil kulitnya untuk membuat topi dan berbagai kerajinan lainnya.
3) Ternak unggas yang meliputi :
(a) Ayam
(b) Itik atau bebek
(c) Burung Puyuh

Hampir setiap keluarga di pedesaan Indonesia memelihara ayam dan itik atau bebek, karena betermsk ayam dan itik tidak memerlukan syarat pemeliharan khusus. Manfaat yang diambil dari ternak unggas adalah daging dan telurnya. Selain itu sering juga diambil bulunya untuk  pembuatan kemucing (sulak) yaitu alat pembersih meja dan sebagainya. Khususnya itik atau bebek dan angsa bulunya dapat digunakan untuk pembuatan suttlekock (bola bulu tangkis).
- See more at: http://visiuniversal.blogspot.com/2015/02/manfaat-usaha-peternakan-di-indonesia.html#sthash.kCDzuE65.dpuf
Usaha peternakan bertujuan untuk memenuhi kebutuhan akan bahan pangan protein hewani. Hasil tenak di Indonesia dimanfaatkan untuk kebutuhan dalam negeri, karena hasil ternak tersebut belum mencukupi bagi konsumsi seluruh penduduk secara merata. Oleh sebab itu pemerintah terus berusaha memperbesar produksi peternakan dengan memberikan bimbingan dan penyuluhan, meningkatkan jumlah tenaga medis ternak, menyediakan bibit unggul, memberantas penyakit ternak, dan memperluas daerah peternakan.

Usaha peternakan sangat berhubungan dengan :

a. Lingkungan alam, yang meliputi: iklim, tempat, tersedianya bahan makanan ternak dan sumber air.

b. Sosial budaya, di negara kita agama dan adat istiadat penduduk bermacam-macam. Agama dan adat-istiadat itu mempengaruhi usaha peternakan. Misalnya dikalangan masyarakat beragama Islam, ternak yang diusahakan adalah kerbau, sapi, kuda, ayam, dan sebagainya. Babi haram bagi agama Islam, oleh karena itu kita tidak menemukan peternakan babi di wilayah yang sebagian besarpenduduknya beragama Islam.

c. Ekonomi, penduduk Indonesia memelihara ternak untuk mengambil manfaat dari daging, tenaga, kotoran, dan susu sebagai tambahannya.


Ada beberapa jenis peternakan di Indonesia

Peternakan di Indonesia dapat dibedakan atas :
a. Ternak besar, yaitu sapi, kerbau, kuda.
b. Ternak sedang, kambing, domba, babi
c. Ternak unggas, yaitu ayam, itik, burung.

Dilihat dari jenisnya, pengembangan ternak dapat dikelompokan menjadi ternak hewan besar, ternak hewan kecil, dan ternak unggas.

a. Jenis-jenis hewan besar adalah sebagai berikut :
1) Sapi, manfaat yang diambil dari ternak ini adalah tenaga, daging, dan susunya. Peternakan sapi/lembu banyak diusahakan di Jawa, Madura, dan Nusa Tenggara.
2) Kerbau, ternak ini dapat dimanfaatkan tenaga dan daginnya. Ternak ini tersebar di seluruh Indonesia, misalnya di Jawa, Sumatera Barat, Aceh, Kalimantan, Sulawesi Selatan, dan Flores.
3) Kuda, manfaat yang dapat diambil adalah tenaganya. Jenis-jenis kuda yang terkenal di tanah air kita, yaitu kuda Batak, terdapat di Tapanuli, kuda Makasar, banyak terdapat di Sulawesi, kuda Sandel dan kuda Bima, bandyak terdapat di Nusa Tenggara (Sumba, Sumbawa, Sawu, Roti, dan Timor).

b. Jenis-jenis hwan sedang atau kecil adalah sebagai berikut :
1) Kambing dan biri-biri, dari ternak ini dapat diambil manfaatnya yaitu daging, susu, dan bulunya (untuk bahan wol). Kambing dan biri-biri di Indonesia merupakan ternak keluarga. Oleh karena itu hanya diambil dagingnya saja atau sebagai ternak simpanan yang sewaktu-waktu dapat dijual. Ternak ini banyak dijumpai di daerah pedesaan Jawa.
2) Kelinci, ternak ini terutama diambil dangingnya. Pada umumnya merupakan ternak keluarga. Ternak kelinci sering pula diambil kulitnya untuk membuat topi dan berbagai kerajinan lainnya.
3) Ternak unggas yang meliputi :
(a) Ayam
(b) Itik atau bebek
(c) Burung Puyuh

Hampir setiap keluarga di pedesaan Indonesia memelihara ayam dan itik atau bebek, karena betermsk ayam dan itik tidak memerlukan syarat pemeliharan khusus. Manfaat yang diambil dari ternak unggas adalah daging dan telurnya. Selain itu sering juga diambil bulunya untuk  pembuatan kemucing (sulak) yaitu alat pembersih meja dan sebagainya. Khususnya itik atau bebek dan angsa bulunya dapat digunakan untuk pembuatan suttlekock (bola bulu tangkis).
- See more at: http://visiuniversal.blogspot.com/2015/02/manfaat-usaha-peternakan-di-indonesia.html#sthash.kCDzuE65.dpuf
arga belajar dan para siswa--sekalian, Usaha peternakan bertujuan untuk memenuhi kebutuhan akan bahan pangan protein hewani. Hasil tenak di Indonesia dimanfaatkan untuk kebutuhan dalam negeri, karena hasil ternak tersebut belum mencukupi bagi konsumsi seluruh penduduk secara merata. Oleh sebab itu pemerintah terus berusaha memperbesar produksi peternakan dengan memberikan bimbingan dan penyuluhan, meningkatkan jumlah tenaga medis ternak, menyediakan bibit unggul, memberantas penyakit ternak, dan memperluas daerah peternakan.

Usaha peternakan sangat berhubungan dengan :

a. Lingkungan alam, yang meliputi: iklim, tempat, tersedianya bahan makanan ternak dan sumber air.

b. Sosial budaya, di negara kita agama dan adat istiadat penduduk bermacam-macam. Agama dan adat-istiadat itu mempengaruhi usaha peternakan. Misalnya dikalangan masyarakat beragama Islam, ternak yang diusahakan adalah kerbau, sapi, kuda, ayam, dan sebagainya. Babi haram bagi agama Islam, oleh karena itu kita tidak menemukan peternakan babi di wilayah yang sebagian besarpenduduknya beragama Islam.

c. Ekonomi, penduduk Indonesia memelihara ternak untuk mengambil manfaat dari daging, tenaga, kotoran, dan susu sebagai tambahannya.


Ada beberapa jenis peternakan di Indonesia

Peternakan di Indonesia dapat dibedakan atas :
a. Ternak besar, yaitu sapi, kerbau, kuda.
b. Ternak sedang, kambing, domba, babi
c. Ternak unggas, yaitu ayam, itik, burung.

Dilihat dari jenisnya, pengembangan ternak dapat dikelompokan menjadi ternak hewan besar, ternak hewan kecil, dan ternak unggas.

a. Jenis-jenis hewan besar adalah sebagai berikut :
1) Sapi, manfaat yang diambil dari ternak ini adalah tenaga, daging, dan susunya. Peternakan sapi/lembu banyak diusahakan di Jawa, Madura, dan Nusa Tenggara.
2) Kerbau, ternak ini dapat dimanfaatkan tenaga dan daginnya. Ternak ini tersebar di seluruh Indonesia, misalnya di Jawa, Sumatera Barat, Aceh, Kalimantan, Sulawesi Selatan, dan Flores.
3) Kuda, manfaat yang dapat diambil adalah tenaganya. Jenis-jenis kuda yang terkenal di tanah air kita, yaitu kuda Batak, terdapat di Tapanuli, kuda Makasar, banyak terdapat di Sulawesi, kuda Sandel dan kuda Bima, bandyak terdapat di Nusa Tenggara (Sumba, Sumbawa, Sawu, Roti, dan Timor).

b. Jenis-jenis hwan sedang atau kecil adalah sebagai berikut :
1) Kambing dan biri-biri, dari ternak ini dapat diambil manfaatnya yaitu daging, susu, dan bulunya (untuk bahan wol). Kambing dan biri-biri di Indonesia merupakan ternak keluarga. Oleh karena itu hanya diambil dagingnya saja atau sebagai ternak simpanan yang sewaktu-waktu dapat dijual. Ternak ini banyak dijumpai di daerah pedesaan Jawa.
2) Kelinci, ternak ini terutama diambil dangingnya. Pada umumnya merupakan ternak keluarga. Ternak kelinci sering pula diambil kulitnya untuk membuat topi dan berbagai kerajinan lainnya.
3) Ternak unggas yang meliputi :
(a) Ayam
(b) Itik atau bebek
(c) Burung Puyuh

Hampir setiap keluarga di pedesaan Indonesia memelihara ayam dan itik atau bebek, karena betermsk ayam dan itik tidak memerlukan syarat pemeliharan khusus. Manfaat yang diambil dari ternak unggas adalah daging dan telurnya. Selain itu sering juga diambil bulunya untuk  pembuatan kemucing (sulak) yaitu alat pembersih meja dan sebagainya. Khususnya itik atau bebek dan angsa bulunya dapat digunakan untuk pembuatan suttlekock (bola bulu tangkis).
- See more at: http://visiuniversal.blogspot.com/2015/02/manfaat-usaha-peternakan-di-indonesia.html#sthash.kCDzuE65.dpuf
arga belajar dan para siswa--sekalian, Usaha peternakan bertujuan untuk memenuhi kebutuhan akan bahan pangan protein hewani. Hasil tenak di Indonesia dimanfaatkan untuk kebutuhan dalam negeri, karena hasil ternak tersebut belum mencukupi bagi konsumsi seluruh penduduk secara merata. Oleh sebab itu pemerintah terus berusaha memperbesar produksi peternakan dengan memberikan bimbingan dan penyuluhan, meningkatkan jumlah tenaga medis ternak, menyediakan bibit unggul, memberantas penyakit ternak, dan memperluas daerah peternakan.

Usaha peternakan sangat berhubungan dengan :

a. Lingkungan alam, yang meliputi: iklim, tempat, tersedianya bahan makanan ternak dan sumber air.

b. Sosial budaya, di negara kita agama dan adat istiadat penduduk bermacam-macam. Agama dan adat-istiadat itu mempengaruhi usaha peternakan. Misalnya dikalangan masyarakat beragama Islam, ternak yang diusahakan adalah kerbau, sapi, kuda, ayam, dan sebagainya. Babi haram bagi agama Islam, oleh karena itu kita tidak menemukan peternakan babi di wilayah yang sebagian besarpenduduknya beragama Islam.

c. Ekonomi, penduduk Indonesia memelihara ternak untuk mengambil manfaat dari daging, tenaga, kotoran, dan susu sebagai tambahannya.


Ada beberapa jenis peternakan di Indonesia

Peternakan di Indonesia dapat dibedakan atas :
a. Ternak besar, yaitu sapi, kerbau, kuda.
b. Ternak sedang, kambing, domba, babi
c. Ternak unggas, yaitu ayam, itik, burung.

Dilihat dari jenisnya, pengembangan ternak dapat dikelompokan menjadi ternak hewan besar, ternak hewan kecil, dan ternak unggas.

a. Jenis-jenis hewan besar adalah sebagai berikut :
1) Sapi, manfaat yang diambil dari ternak ini adalah tenaga, daging, dan susunya. Peternakan sapi/lembu banyak diusahakan di Jawa, Madura, dan Nusa Tenggara.
2) Kerbau, ternak ini dapat dimanfaatkan tenaga dan daginnya. Ternak ini tersebar di seluruh Indonesia, misalnya di Jawa, Sumatera Barat, Aceh, Kalimantan, Sulawesi Selatan, dan Flores.
3) Kuda, manfaat yang dapat diambil adalah tenaganya. Jenis-jenis kuda yang terkenal di tanah air kita, yaitu kuda Batak, terdapat di Tapanuli, kuda Makasar, banyak terdapat di Sulawesi, kuda Sandel dan kuda Bima, bandyak terdapat di Nusa Tenggara (Sumba, Sumbawa, Sawu, Roti, dan Timor).

b. Jenis-jenis hwan sedang atau kecil adalah sebagai berikut :
1) Kambing dan biri-biri, dari ternak ini dapat diambil manfaatnya yaitu daging, susu, dan bulunya (untuk bahan wol). Kambing dan biri-biri di Indonesia merupakan ternak keluarga. Oleh karena itu hanya diambil dagingnya saja atau sebagai ternak simpanan yang sewaktu-waktu dapat dijual. Ternak ini banyak dijumpai di daerah pedesaan Jawa.
2) Kelinci, ternak ini terutama diambil dangingnya. Pada umumnya merupakan ternak keluarga. Ternak kelinci sering pula diambil kulitnya untuk membuat topi dan berbagai kerajinan lainnya.
3) Ternak unggas yang meliputi :
(a) Ayam
(b) Itik atau bebek
(c) Burung Puyuh

Hampir setiap keluarga di pedesaan Indonesia memelihara ayam dan itik atau bebek, karena betermsk ayam dan itik tidak memerlukan syarat pemeliharan khusus. Manfaat yang diambil dari ternak unggas adalah daging dan telurnya. Selain itu sering juga diambil bulunya untuk  pembuatan kemucing (sulak) yaitu alat pembersih meja dan sebagainya. Khususnya itik atau bebek dan angsa bulunya dapat digunakan untuk pembuatan suttlekock (bola bulu tangkis).
- See more at: http://visiuniversal.blogspot.com/2015/02/manfaat-usaha-peternakan-di-indonesia.html#sthash.kCDzuE65.dpuf


arga belajar dan para siswa--sekalian, Usaha peternakan bertujuan untuk memenuhi kebutuhan akan bahan pangan protein hewani. Hasil tenak di Indonesia dimanfaatkan untuk kebutuhan dalam negeri, karena hasil ternak tersebut belum mencukupi bagi konsumsi seluruh penduduk secara merata. Oleh sebab itu pemerintah terus berusaha memperbesar produksi peternakan dengan memberikan bimbingan dan penyuluhan, meningkatkan jumlah tenaga medis ternak, menyediakan bibit unggul, memberantas penyakit ternak, dan memperluas daerah peternakan.

Usaha peternakan sangat berhubungan dengan :

a. Lingkungan alam, yang meliputi: iklim, tempat, tersedianya bahan makanan ternak dan sumber air.

b. Sosial budaya, di negara kita agama dan adat istiadat penduduk bermacam-macam. Agama dan adat-istiadat itu mempengaruhi usaha peternakan. Misalnya dikalangan masyarakat beragama Islam, ternak yang diusahakan adalah kerbau, sapi, kuda, ayam, dan sebagainya. Babi haram bagi agama Islam, oleh karena itu kita tidak menemukan peternakan babi di wilayah yang sebagian besarpenduduknya beragama Islam.

c. Ekonomi, penduduk Indonesia memelihara ternak untuk mengambil manfaat dari daging, tenaga, kotoran, dan susu sebagai tambahannya.


Ada beberapa jenis peternakan di Indonesia

Peternakan di Indonesia dapat dibedakan atas :
a. Ternak besar, yaitu sapi, kerbau, kuda.
b. Ternak sedang, kambing, domba, babi
c. Ternak unggas, yaitu ayam, itik, burung.

Dilihat dari jenisnya, pengembangan ternak dapat dikelompokan menjadi ternak hewan besar, ternak hewan kecil, dan ternak unggas.

a. Jenis-jenis hewan besar adalah sebagai berikut :
1) Sapi, manfaat yang diambil dari ternak ini adalah tenaga, daging, dan susunya. Peternakan sapi/lembu banyak diusahakan di Jawa, Madura, dan Nusa Tenggara.
2) Kerbau, ternak ini dapat dimanfaatkan tenaga dan daginnya. Ternak ini tersebar di seluruh Indonesia, misalnya di Jawa, Sumatera Barat, Aceh, Kalimantan, Sulawesi Selatan, dan Flores.
3) Kuda, manfaat yang dapat diambil adalah tenaganya. Jenis-jenis kuda yang terkenal di tanah air kita, yaitu kuda Batak, terdapat di Tapanuli, kuda Makasar, banyak terdapat di Sulawesi, kuda Sandel dan kuda Bima, bandyak terdapat di Nusa Tenggara (Sumba, Sumbawa, Sawu, Roti, dan Timor).

b. Jenis-jenis hwan sedang atau kecil adalah sebagai berikut :
1) Kambing dan biri-biri, dari ternak ini dapat diambil manfaatnya yaitu daging, susu, dan bulunya (untuk bahan wol). Kambing dan biri-biri di Indonesia merupakan ternak keluarga. Oleh karena itu hanya diambil dagingnya saja atau sebagai ternak simpanan yang sewaktu-waktu dapat dijual. Ternak ini banyak dijumpai di daerah pedesaan Jawa.
2) Kelinci, ternak ini terutama diambil dangingnya. Pada umumnya merupakan ternak keluarga. Ternak kelinci sering pula diambil kulitnya untuk membuat topi dan berbagai kerajinan lainnya.
3) Ternak unggas yang meliputi :
(a) Ayam
(b) Itik atau bebek
(c) Burung Puyuh

Hampir setiap keluarga di pedesaan Indonesia memelihara ayam dan itik atau bebek, karena betermsk ayam dan itik tidak memerlukan syarat pemeliharan khusus. Manfaat yang diambil dari ternak unggas adalah daging dan telurnya. Selain itu sering juga diambil bulunya untuk  pembuatan kemucing (sulak) yaitu alat pembersih meja dan sebagainya. Khususnya itik atau bebek dan angsa bulunya dapat digunakan untuk pembuatan suttlekock (bola bulu tangkis).
- See more at: http://visiuniversal.blogspot.com/2015/02/manfaat-usaha-peternakan-di-indonesia.html#sthash.kCDzuE65.dpuf
arga belajar dan para siswa--sekalian, Usaha peternakan bertujuan untuk memenuhi kebutuhan akan bahan pangan protein hewani. Hasil tenak di Indonesia dimanfaatkan untuk kebutuhan dalam negeri, karena hasil ternak tersebut belum mencukupi bagi konsumsi seluruh penduduk secara merata. Oleh sebab itu pemerintah terus berusaha memperbesar produksi peternakan dengan memberikan bimbingan dan penyuluhan, meningkatkan jumlah tenaga medis ternak, menyediakan bibit unggul, memberantas penyakit ternak, dan memperluas daerah peternakan.

Usaha peternakan sangat berhubungan dengan :

a. Lingkungan alam, yang meliputi: iklim, tempat, tersedianya bahan makanan ternak dan sumber air.

b. Sosial budaya, di negara kita agama dan adat istiadat penduduk bermacam-macam. Agama dan adat-istiadat itu mempengaruhi usaha peternakan. Misalnya dikalangan masyarakat beragama Islam, ternak yang diusahakan adalah kerbau, sapi, kuda, ayam, dan sebagainya. Babi haram bagi agama Islam, oleh karena itu kita tidak menemukan peternakan babi di wilayah yang sebagian besarpenduduknya beragama Islam.

c. Ekonomi, penduduk Indonesia memelihara ternak untuk mengambil manfaat dari daging, tenaga, kotoran, dan susu sebagai tambahannya.


Ada beberapa jenis peternakan di Indonesia

Peternakan di Indonesia dapat dibedakan atas :
a. Ternak besar, yaitu sapi, kerbau, kuda.
b. Ternak sedang, kambing, domba, babi
c. Ternak unggas, yaitu ayam, itik, burung.

Dilihat dari jenisnya, pengembangan ternak dapat dikelompokan menjadi ternak hewan besar, ternak hewan kecil, dan ternak unggas.

a. Jenis-jenis hewan besar adalah sebagai berikut :
1) Sapi, manfaat yang diambil dari ternak ini adalah tenaga, daging, dan susunya. Peternakan sapi/lembu banyak diusahakan di Jawa, Madura, dan Nusa Tenggara.
2) Kerbau, ternak ini dapat dimanfaatkan tenaga dan daginnya. Ternak ini tersebar di seluruh Indonesia, misalnya di Jawa, Sumatera Barat, Aceh, Kalimantan, Sulawesi Selatan, dan Flores.
3) Kuda, manfaat yang dapat diambil adalah tenaganya. Jenis-jenis kuda yang terkenal di tanah air kita, yaitu kuda Batak, terdapat di Tapanuli, kuda Makasar, banyak terdapat di Sulawesi, kuda Sandel dan kuda Bima, bandyak terdapat di Nusa Tenggara (Sumba, Sumbawa, Sawu, Roti, dan Timor).

b. Jenis-jenis hwan sedang atau kecil adalah sebagai berikut :
1) Kambing dan biri-biri, dari ternak ini dapat diambil manfaatnya yaitu daging, susu, dan bulunya (untuk bahan wol). Kambing dan biri-biri di Indonesia merupakan ternak keluarga. Oleh karena itu hanya diambil dagingnya saja atau sebagai ternak simpanan yang sewaktu-waktu dapat dijual. Ternak ini banyak dijumpai di daerah pedesaan Jawa.
2) Kelinci, ternak ini terutama diambil dangingnya. Pada umumnya merupakan ternak keluarga. Ternak kelinci sering pula diambil kulitnya untuk membuat topi dan berbagai kerajinan lainnya.
3) Ternak unggas yang meliputi :
(a) Ayam
(b) Itik atau bebek
(c) Burung Puyuh

Hampir setiap keluarga di pedesaan Indonesia memelihara ayam dan itik atau bebek, karena betermsk ayam dan itik tidak memerlukan syarat pemeliharan khusus. Manfaat yang diambil dari ternak unggas adalah daging dan telurnya. Selain itu sering juga diambil bulunya untuk  pembuatan kemucing (sulak) yaitu alat pembersih meja dan sebagainya. Khususnya itik atau bebek dan angsa bulunya dapat digunakan untuk pembuatan suttlekock (bola bulu tangkis).
- See more at: http://visiuniversal.blogspot.com/2015/02/manfaat-usaha-peternakan-di-indonesia.html#sthash.kCDzuE65.dpuf
  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar